Rabu, 30 Agustus 2017

MENGAPA KUNYIT ATAU KUNIR BISA UNTUK KECANTIKAN & KESEHATAN

         Tentu pembaca budiman tidak lupa dengan namanya empon-emponan kunyit ataupun kunir. Karena warna dan bentuk yang khas. Warna oranye dan bentuk umbi ukuran sedang dan bergaris garis gelap/hitam.
       Sedang yang belum tahu bentuk daun maupun bunganya bisa lihat di gambar sebelah kanan. Daunnya memanjang dari bawah di atas permukaan tanah, karena tak berbatang kayu, tangkai bunganya pun bersusun naik dari bawah juga munculnyatidak dari cabang (karena memang tak bercabang)
        Untuk di dunia kecantikan dan kesehatan tubuh maka perlu juga informasi kandungannya sehingga nanti bisa diolah sesuai isi/ bahan dari umbi tersebut. Penulis akan tampilkan kandungannya sebagai berikut :


  • Kandungan mineral terdiri  Aluminium, Magnesium, seng, Zat besi, Kalsium, Natrium, Kalium, kobalt,dan bismuth.
  • Mengandung vitamin C dan A yang sangat berperan besar dalam kesehatan jaringan kulit dan jaringan mata
  • Kandungan minyak atsiri  berkisar 2 sampai 5 persen, terdiri dari Fenilpropana turmeron, betaturmenon, aril kurmen, Zingberin dan kurlon kurkumol.
  • Zat Dammar, Glukosa, fruktosa dan zat aktif dari senyawa arabinusa
  • Kandungan senyawa dari diari heptanoid berkisar 3 sampai 4 persen, terdiri dari dihidro kurkumin, Curcumin, bisdesmetok  sirkukumin.
           Nah dari kanduang zat-zat yang dikandungnya tadi para ahli obat, jamu ataupun herbal membuat bermacam-macam obat. Khususnya kurkumin dan minyak astirinya banyak disebut sebagai obat macam-macam penyakit. Mulai dari penyakit  hepatitis, antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti kolesterol, anti HIV, anti tumor (menginduksi apostosis), menghambat perkembangan sel tumor payudara, menghambat ploriferasi sel tumor pada usus besar, anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik).Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken).
        Ternyata banyak sekalikan penyakit yang bisa disembuhkannya?! Untuk itu mari kita manfaatkan kunyit tersbut untuk diri dan keluarga kita. Baik untuk minuman kecantikan, kesehatan, maupun sebagai bumbu ataupun obat luar

Rabu, 23 Agustus 2017

EMPON-EMPONAN DAN SEJARAHNYA

Apa itu empon-emponan?
Herba menahun, dengan akar rimpang, batang tegak, daun kerap kali jelas 2 baris, dengan pelepah yang memeluk Zingiberaceae batang dan lidah diantara batas pelepah dan helaian daun. Bunga zygomorph, berkelamin 2, kelopak berbentuk tabung, dengan ujung yang bertaju, kerap kali berbelah serupa pelepah. Daun mahkota 3, pada pangkalnya melekat. Benang sari sempurna 1; penghubung sari kerap kali lebar, ruang sari 2. Staminodia hampir selalu3; salah satu (bibirnya) berhadapan benang sari, selalu serupa daun mahkota; yang dua lainnya lebih kecil. Bakal buah tenggelam, beruang 3 atau 1. Kalau demikian dengan 3 papan biji yang menempel dinding. Tangkai putik sangat langsing, dengan ujung terjepit diantara kedua ruang sari, Kepala sari melebar, buah kotak kebanyakan berkatuk 3, kadang-kadang tidak pecah (Surjowinoto,1997).
Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.).
Termasuk dalam famili temu-temuan (Zingiberaceae) dan satu famili dengan temu-temuan lainnya, yaitu temulawak (Curcuma xanthorrbiza Roxb.), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), dan lengkuas (Lenguas galaga). Di sepanjang daerah tropis dan subtropis, famili Zingiberaceae terdiri atas 47 genera dan 1.400 spesies. Genus Zingiber melliputi 80 spesies yang salah satunya adalah jenis jahe yang paling penting dan memiliki banyak manfaat. Nama Zingiber berasal dari bahasa Sansekerta “Singaberi”. Kata “ Singaberi” dalam bahasa Sansekerta itu berasal dari bahasa Arab “Zanzibil” atau bahasa yunani “Zingiberi”. Berdasarkan taksonomi tanaman, jahe termasuk divisi Pteridophyta, subdivisi Angiosperma, kelas Mono-cotyledoneae, ordo scitaminiae, famili Zingiberaceae, dan genus Zingiber (Tim Lantera, 2002).
Famili jahe-jahean (Zingiberaceae) memiliki anggota lebih dari 1.200 spesies yang hampir seluruhnya tumbuh dihutan-hutan tropis, terutama Asia tenggara. Di Borneo sendiri memiliki jahe lebih dari 200 spesies. Jumlah belum diketahui secara pasti dan masih belum dipublikasikan dan banyak dibutuhkan sampai pada tingkat obat generik. Genus Costus memiliki beberapa karakter yang berbeda dan ditempat ini dimasukan dalam famili tersendiri. Taman Nasional Gunung Malu merupakan daerah dengan kawasan hutan yang masih cukup luas dan kaya akan semua jenis tumbuhan begitu juga dengan jahe-jahean ( Poulsen, 2006).
Asal Usul dan Penyebarannya
Sampai saat ini belum diketahui asal usul jahe secara pasti, namun diperkirakan berasal dari India. Hal ini berdasarkan informasi bahwa jahe telah digunakan sebagai tanaman rempah dan obat sejak bertahun-tahun silam di India dan Cina. Di India, jahe sangat memasyarakat, sehingga tanaman ini memiliki banyak sebutan, seperti adu, ale, dan ada. Di Cina, jahe sudah ada pada masa kehidupan Confucius (sekitar tahun 551-479 SM), seorang filosof Cina. Hal ini didasarkan pada buku catatan filosof tersebut yang sering menyatakan bahwa jika makan dia selalu menggunakan jahe.
Sebagian orang berpendapat bahwa jahe berasal dari Malaysia, yang dikenal sebagai penghasil tanaman rempah. Di Eropa, jahe dikenal sebagai tanaman rempah pertama yang di peroleh dari pedagang-pedagang Arab. Para pedagang Arab tersebut membawanya dari India. Tanaman jahe di Eropa telah dikenal sejak zaman Dioscorides dan Pliny pada abad ke-1 SM.
Di Indonesia, jahe memang belum di tanam secara meluas. Meskipun demikian, tanaman ini banyak ditemukan di daerah Rejang Lebong (Bengkulu), Kuningan, Bogor (Jawa Barat), Magelang (Jawa Tengah), Yogyakarta, dan beberapa daerah di Jawa Timur. Jahe bisa hidup ditanah dengan ketinggian 200-600 meter di atas permukaan Laut dan curah hujan rata-rata 2500-4000 mm /tahun. Pada umumya, dikawasan itu jahe hanya ditanam di pekarangan, di sekitar rumah, atau di tanah tegalan.pemanfaatannya pun masih terbatas untuk konsumsi rumah tangga.
Disetiap negara, jahe mempunyai nama yang berbeda-beda. Diantaranya di Malaysia disebut halia; Filipina: luya, allam; India: adu, ale, ada; Arab: sanyabil; Cina: Chiang p’i, khan ciang, kiang, sheng chiang; Belanda: gember; Inggris: ginger; dan di Prancis: gingembre, herbe au giingembre. Keanekaragaman nama tanaman jahe ini menunjukan bahwa penyebaran jahe telah meluas diberbagai belahan dunia. Hal ini berarti bahwa telah banyak orang yang mengetahui dan menggunakan jahe sejak zaman dahulu (Tim Lentera, 2002).
(diambil dan diolah lagi dari http://biologitumbuhan.blogspot.co.id/2010/01/identifikasi-tanaman-famili-empon.html)

MENGAPA KUNYIT ATAU KUNIR BISA UNTUK KECANTIKAN & KESEHATAN

         Tentu pembaca budiman tidak lupa dengan namanya empon-emponan kunyit ataupun kunir. Karena warna dan bentuk yang khas. Warna oranye...